
Safrudin Bima
POJOKSATU.id, BOGOR – Penampilannya sederhana tapi nyentrik. Gaya bicaranya ceplas ceplos. Pola pikir dan sikapnya visioner. Dialah Safrudin Bima, Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Amanat Nasional (DPD PAN) Kota Bogor.
Sejak kecil, Safrudin ditempa menjadi sosok yang mandiri. Pria kelahiran Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) 17 Agustus 1968 ini pun tumbuh menjadi sosok yang disiplin.
Ia mulai aktif berorganisasi sejak SMP. Tak heran ketika duduk di bangku kuliah, Safrudin dipercaya memimpin beberapa organisasi mahasiswa, baik internal maupun eksternal kampus. Ia aktif sebagai pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Safrudin menjabat Sekretaris Jenderal Senat Mahasiswa Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Kota Bogor periode 1991-1992. Tak jarang Safrudin mengorganisir dan memimpin aksi demonstrasi untuk memperjuangkan aspirasi dan kepentingan rakyat kecil.
Meski aktif berorganisasi, Safrudin tak pernah melupakan tugas kuliah. Hal itulah yang membuat petinggi kampus Universitas Ibn Khaldun (UIKA) tertarik merekrutnya sebagai tenaga pengajar atau dosen.
Meski lahir di Bima, Safrudin memiliki keluarga besar di Bogor. Ia pun mengikuti jejak keluarganya merantau ke Bogor pada tahun 1987. Safrudin kuliah dan menikah di Bogor.
“Waktu kuliah, teman-teman memanggil saya Bima karena lahir di Bima. Nama itu melekat sampai sekarang, sehingga nama saya menjadi Safrudin Bima. Padahal, nama asli saya itu hanya Safrudin,” ucapnya.

Safrudin Bima
Tahun 1998, suami dari bidan RSUD Kota Bogor, Bela Dwi Afrilia ini terjun ke dunia politik. Ia bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN) yang didirikan Amien Rais pasca reformasi.
Safrudin tercatat sebagai salah satu pendiri dan deklarator PAN Kota dan Kabupaten Bogor. Ia terpilih menjadi Ketua DPD PAN pada tahun 2010. Safrudin kembali dipercaya memimpin PAN Kota Bogor untuk periode kedua, 2015-2020
Kini, putra pasangan Abd Rachman dan Siti Hawa ini maju sebagai calon anggota legislatif (caleg) Kota Bogor. Ia mendapatkan nomor urut 1 untuk daerah pemilihan (dapil) Tanah Sareal.
Ia termotivasi maju sebagai calon anggota dewan karena ingin meneruskan kiprah organisasi sekaligus sebagai ajang pengabdian kepada masyarakat. Ia bertekad akan memberikan perhatian khusus kepada masyarakat lemah jika terpilih menjadi anggota DPRD Kota Bogor.
“Saya akan fokus pada 4 hal, yakni pendidikan, kesehatan, anggaran pro rakyat, dan kemandirian masyarakat dalam meningkatkan daya beli,” ucap mantan Ketua Keluarga Mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah se-Indondesia tersebut.
Baginya, tidak ada kesulitan untuk melakukan perubahan, sepanjang tujuannya untuk kemajuan ke arah yang lebih positif. Apalagi jika perubahan itu untuk kepentingan rakyat kecil.
“Pendidikan dan kesehatan harus pro rakyat kecil. Tidak ada lagi cerita bahwa pendidikan dan kesehatan itu hanya hak orang mampu,” tukas Safrudin.
Kader pembangunan desa teladan Kabupaten Bogor Tahun 1995 dan 1996 ini mengatakan, Tanah Sareal memiliki masyarakat yang heterogen.
“Karenanya, pembangunan fisik di Tanah Sareal harus diimbangi dengan pembangunan SDM dan partisipasi masyarakat,” pungkas Safrudin.
(adi/pojoksatu)
Source -> https://mediapanas.xfer.tk/safrudin-bima-pembela-rakyat-kecil-haus-perubahan/
Comments
Post a Comment